Psychology
Wednesday 12 August 2015
Sejarah Imam Ali RA
Ali bin Abi Thalib Karamahullahu Wajhah adalah Khalifah ke empat dari Khulafaur Rasyidin , Ali bin Abi Thalib juga mendapatkan gelar Imam Ali sehingga Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan salah seorang yang di jamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.
Imam Ali dilahirkan dari pasangan Abu Thalib dan Fatimah bin Asad, keduanya merupakan keturunan Bani Hasyim dan termasuk sepupu dari Rasulullah. Ketika Abu Thalib mengalami kebangkrutan dalam usahanya, ia mengirim putra-putranya ke tempat saudara-saudaranya. Ali bin Abi Thalib di asuh oleh Rasulullah bersama istrinya Khadijah Al-Kubra. Karena Rasulullah tidak mempunyai anak laki-laki, Nabi sering memperlakukan Ali bin Abi Thalib sangat istimewa.
Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah Sayyidina Ali dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu adalah orang yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad setelah Khadijah. Ali bin Abi Thalib selalu belajar di bawah bimbingan Rasulullah langsung dalam banyak hal lain.
Dimasa kejayaan islam Ali bin Abi Thalib merupakan panglima perang yang gagah berani dengan pedangnya yang bernama Dzulfikar menebas musuh-musuhnya di medan pertempuran melawan kafir Quraisy. Imam ali terkenal dalam ketangguhan menunggang kuda dan keberaniannya sehingga Nabi Muhammad SAW menjadikannya kesatria umat Islam.
Sahabat Rasulullah SAW ini memiliki citra kepahlawanan yang sangat cemerlang sebagai bukti atas keberaniannya dalam membela agama Islam. Di antaranya, dia menginap di ranjang Rasulullah pada saat peristiwa hijrah, dia mempersembahkan dirinya untuk sebuah kematian demi membela Rasulullah, dialah orang pertama bersama Hamzah dan Ubaidah bin Al-harits yang memenuhi panggilan perang tanding. Dan dia juga termasuk kelompok kecil yang tetap tegar bersama Rasulullah pada perang Uhud.
Pada perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam, Ali bin Abi Thalib menjadi pahlawan di samping Hamzah. Banyak dari kalangan kaum kafir Quraisy tewas di tangan Ali, dalam usia yang masih muda yaitu sekitar 25 tahun.
Ali bin Abi Thalib selain seorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer , strategi perang, dan pemerintahannya , sayyidina Ali bin Abi Thalib mempunyai sifat pemimpin yang adil dan bijaksana terhadap rakyatnya itu tercermin pada kisah teladan sayyidina Ali bin Abi Thalib berikut ini;
1.Sikap teladan dan keadilan seorang pemimpin terhadap rakyat jelata nasrani
Sayyidina Ali sangat terkenal sebagai seorang Khalifah yang adil. Ia tak mau menang sendiri terhadap rakyatnya dalam persoalan apapun. Setiap urusan selalu diupayakan untuk diselesaikan melalui jalur hukum, sesuai dengan aturan yang sebenarnya. Di antara fakta yang membuktikan keadilannya itu ialah, ketika terjadi persengketaan tentang baju besi.
Suatu ketika ia melihat baju besinya berada di tangan seorang Nasrani, yakni rakyat biasa, bukan orang berpangkat. Kemudian beliau adukan perkaranya kepada hakim bernama Syuraih supaya disidangkan. Persidangan dimulai. Mula-mula Sayyidina Ali berkata : “Baju besi ini adalah milikku. Aku tak pernah menjualnya ataupun memberikannya kepada siapa pun.” Hakim minta keterangan dari pihak tertuduh : “Bagaimana sikapmu atas tuduhan Amirul Mukminin tadi?” Ia menjawab : “Baju besi ini adalah milikku sendiri. Apa yang diutarakan olehnya adalah bohong belaka.” Kembali hakim mengajukan pertanyaan kepada Ali : “Adakah bukti nyata atau saksi mata yang menguatkan tuduhanmu?”. Ia pun tertawa sambil berkata : “ Benarlah Syuraih, aku memang tak punya bukti.” Karena tak ada bukti, maka Syuraih menjatuhkan vonis, bahwa baju besi adalah hak si tertuduh. Seusai sidang si Nasrani pulang dengan membawa baju besinya, sedangkan Ali hanya memandang kepadanya. Namun baru beberapa langkah, si Nasrani itu kembali lagi lalu berkata : “Saya bersaksi bahwa hal semacam ini adalah akhlak para Nabi. Seorang Khalifah membawaku ke majlis hakim untuk menyelesaikan perkara.” Selanjutnya ia mengaku : “Demi Allah, sebenarnya ini adalah baju besimu wahai Amirul Mukminin, saya telah berbohong dalam persidangan tadi.”
Setelah peristiwa itu orang menyaksikan laki-laki itu menjadi seorang laskar yang paling tangguh dan pahlawan paling pemberani dalam peperangan membela Sayyidina Ali melawan kaum Khawarij di Nahrawan.
2.Sikap teladan seorang pemimpin yang tidak suka di agung-agungkan dengan penghormatan
Dalam perjalanan menuju negeri Syam, Sayyidina Ali melewati kota Anbar yang sedang diduduki bangsa Persia. Mendengar kedatangannya, pemuka-pemuka kota Anbar beserta penduduknya keluar berbondong-bondong dan berkerumun berjejal-jejal di sekeliling Sayyidina Ali. Mereka menyambut hangat kedatangannya. Melihat itu, Sayyidina Ali pun bertanya : “Apa maksud kamu sekalian berbuat demikian?” Kata mereka, “Adalah tradisi kami untuk mengagungkan pemimpin-pemimpin kami.” “Demi Allah, perbuatan demikian tidaklah bermanfaat bagi pemimpin-pemimpin, dan kamu benar-benar telah menyulitkan dirimu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Alangkah ruginya orang-orang yang mendapat kesulitan di dunia sedangkan di akhirat mereka ditimpa siksa pula, dan alangkah untungnya orang-orang yang tidak mendapat kesulitan di dunia, sementara di akhirat pun mereka dijauhkan dari api neraka.”
Friday 5 June 2015
Sosiali CB pertemuan kedua
Nama : Anisah Shahab
Nim : 1701373472
Kami tiba di sanggar pada pukul 12.30 WIB, pada saat kami tiba terlihat anak-anak sedang diajarkan oleh mahasiswa Binus dari kelompok lain. Kami menunggu sampai pukul 13.00 WIB saat anak-anak selesai dengan pelajaran sebelumnya. Saat sudah tiba giliran kami untuk mengajar, kami mengajarkan anak-anak kesenian. Yaitu menggambar, melukis dan membuat prakarya.
Kami mengajarkan anak-anak membuat prakarya untuk meningkatkan kreatifitas mereka. Kami meminta anak-anak untuk menggabungkan warna dari cat warna untuk mendapatkan warna yang berbeda. Dan mereka terlihat sangat tertarik dan bersemangat untuk melukisnya.
Pada pukul 15.30 WIB kami mengakhiri kegiatan belajar hari ini. Dan meminta anak-anak untuk sama sama membereskan cat cat yang tersisa dan kelas.
Sosialisasi CB pertemuan pertama
Nama : Anisah Shahab
Nim : 1701373472
Foto 1.1 kelompok CB group 4
Setelah perkenalan diri, kami segera memulai pembelajaran. Kami membagi anak-anak kedalam kelompok sesuai dengan umur atau kelasnya. Saya kebagian mengajar untuk anak kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Saya menanyakan kepada anak-anak yang saya ajarkan pelajaran apa yang sedang mereka ingin pelajari saat itu dan apa yang ingin mereka tanyakan. Ternyata 3 anak ini ingin belajar matematika dan saya pun mulai mengajarkan mereka sampai tidak terasa waktu sudah pukul 15.30 yang artinya kami harus menyudahi kelas belajar hari ini.
Friday 20 June 2014
The Last..
Terimakasih atas kerjasamanya selama ini. Terimakasih juga untuk Bappak Carolus yang selalu membimbing kita. Salam sukses buat kita semua yaaa
Gambar 1 : walaupun gak ngerti maksudnya gaya ini apa |
Gambar 2 : Girls! |
gambar 3 : 02PCE |
Collective Behavior and Social Movements
·
Collective Behavior
collective
behavior : adalah perilaku yang relatif
spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap
pengaruh umum dalam situasi ambigu.
Emergent
norm perspective: selama kelangsungan perilaku kolektif, definisi perilaku
yang cocok tidak muncul dalam kerumunan. Mencerminkan kepercayaan atau
keyakinan bersama yang dipegang oleh anggota kelompok.
Value-added
model: menjelaskan
bagaimana kondisi sosial yang luas yang berubah dalam suatu pola tertentu ke
dalam beberapa bentuk perilaku kolektif.
- Kondusifitas struktural
- Keregangan struktural
- Keyakinan yang digeneralisasikan
- Faktor pencetus
- Mobilisasi tindakan
- Latihan control sosial
Assembling
Perspective: meneliti
bagaimana dan mengapa orang bergerak dari titik yang berbeda dalam ruang untuk
lokasi umum.
- Periodic assemblies: pertemuan yang dilaksanakan relatif rutin seperti kelompok kerja, kelas kuliah dan acara olahraga.
- Nonperiodic assemblies: meliputi demonstrasi, parade dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran dan penangkapan.
Crowds: pengelompokan orang secara sementara
yang berbagi fokus umum atau kepentingan. Sifatnya tidak terlalu terstruktur,
dalam kerusuhan anggota diatur oleh norma-norma sosial yang diidentifikasi dan
menunjukkan pola yang pasti dari perilaku, serta mengambil makna baru dengan
internet.
Disaster
Behavior: acara mendadak yang mengganggu dan
melemahkan sumber daya masyarakat yang membutuhkan bantuan dari luar. Contohnya
World Trade Center dan Hurricane Katrina.
Fads: pola perilaku orang-orang dalam jumlah besar yang bersifat
sementara.
Fashions: keterlibatan massa yang menyenangkan dan menampilkan
penerimaan oleh masyarakat dan berhubungan dengan sejarah.
>> Fads dan fashion
mengizinkan orang untuk mengidentifikasikan dengan sesuatu yang berbeda dari
lembaga-lembaga dan simbol budaya yang dominan.
Craze: keterlibatan massa yang menarik dan bergairah yang
berlangsung dalam periode waktu yang cukup lama. Merupakan pergerakan menuju
suatu hal.
Panic: gairah takut yang didasarkan pada keyakinan umum yang
mungkin akurat. Merupakan pelarian dari suatu hal.
Rumors: sekumpulan informasi yang dikumpulkan untuk
menginterpretasikan situasi yang ambigu. Rumor yang berhasil membutuhkan
sekelompok orang yang mempunyai keyakinan yang sama, beradaptasi terhadap
perubahan dan memperkuat ideologi masyarakat serta kecurigaan media massa.
Public: kelompok orang yang tersebar, belum
tentu saling berhubungan/berinteraksi satu dengan yang lain tetapi berbagi
minat dalam masalah.
Public opinion: ekspresi dari sikap mengenai masalah-masalah kebijakan
publik yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan.
·
Social
Movements
Merupakan kegiatan kolektif yang
terorganisir untuk membawa/menolak perubahan dalam kelompok masyarakat.
Berdampak pada perjalanan sejarah dan evolusi struktur sosial.
Fungsionalists: berkontribusi pada pembentukan opini/pendapat publik.
Meningkatkan pengambilan dimensi international.
Relative Deprivation Approach: perasaan sadar yang negatif karena ada perbedaan antara
harapan yang sah dan aktualisasi. Orang akan merasakan ketidakpuasan dalam
gerakan sosial apabila hak untuk tujuan mereka tidak terpenuhi dan merasa bahwa
mereka tidak bisa mencapai tujuan melalui cara yang konvensional.
Resource Mobilization: gerakan sosial yang memanfaatkan sumber-sumber seperti
uang, pengaruh politik, akses ke media dan pekerja.
Menurut Oberschall, untuk
mempertahankan sebuah gerakan sosial, harus ada organisasi dasar dan
kontinuitas kepemimpinan. Sedangkan menurut Marx, pemimpin perlu
membantu para pekerja mengatasi kesadaran palsu, yaitu sikap yang tidak
mencerminkan posisi obyektif pekerja.
Gender and Social Movements
Perempuan lebih sulit untuk mencapai
posisi sebagai pemimpin dalam organisasi pergerakan sosial. Gender bisa
mempengaruhi cara kita memandang upaya terorganisir untuk membawa atau menolak
perubahan.
New Social Movements: aktivitas kolektif yang terorganisir untuk mempromosikan
autonomy, self-determination, dan kualitas hidup yang lebih baik. New social
movements tidak melihat pemerintah sebagai sekutu mereka.
Communication and Globalization of Collective
Behavior
Pengiriman pesan secara global dan
penggunaan internet memungkinkan para aktivis sosial untuk mencapai orang-orang
dengan mudah dan cepat. Internet listserves dan chatroom memungkinkan
organisasi pergerakan sosial untuk meminta orang berpikir tanpa kontak secara
langsung atau face to face. Televisi dan internet dapat menyampaikan
rasa keintiman palsu yang diperkuat dengan kedekatan.
Disability Rights
Upaya untuk memastikan kesehatan dan
hak-hak para penyandang cacat telah berkembang dengan konstan sejak awal
1960-an. Pada tahun 1990, pemerintah memberlakukan ADA: Americans with
Disabilities Act.
- Mereka melarang bias terhadap penyandang cacat dalam pekerjaan, transportasi, akomodasi publik dan telekomunikasi.
- Mendefinisikan cacat sebagai kondisi yang substansial, membatasi kegiatan besar dalam hidup.
- Tanggung jawab untuk menegakkan ADA diberikan kepada beberapa lembaga federal.
Dalam menerapkan sosiologi
dilakukan:
- Labeling perspective: ADA adalah framing signifikan dari masalah hak penyandang cacat. Negara-negara lain melihat cacat sebagai suatu masalah hak.
- Conflict theorists: ADA adalah bagian dari 40 tahun gerakan hak-hak sipil.
- Interactionists: fokus pada hubungan sehari-hari orang dengan/tidak dengan kecacatan.
Memulai kebijakan:
- Badan-badan federal terlalu berhati-hati dalam menegakkan ADA.
- Aktivis hak cacat mempertanyakan visitability – aksesibilitas rumah-rumah pribadi untuk pengunjung penyandang cacat.
Daftar
Pustaka
Slide Binus Maya. (2014). Collective Behavior and Social
Movements. Jakarta : Bina Nusantara University
Colonialism and Development, Cultural Exchange and Survival
Colonialism
and Development
Impersialism
Imperialisme
mengacu pada kebijakan memperluas kekuasaan suatu bangsa atau kerajaan atas
bangsa-bangsa asing lalu mengambil dan menahan koloni asing. Kolonialisme
mengacu pada dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya suatu wilayah dan
rakyatnya oleh kekuasaan asing untuk jangka waktu. Kolonialisme modern dimulai
dengan Age of Discovery di mana
negara-negara Eropa mendirikan koloni di selurh dunia baru.
British
Colonialism
Pencarian
untuk sumber daya dan pasar baru untuk meningkatkan keuntungan memicu
kolonialisme Inggris. Tahap pertama dalam kolonialisme Inggris terkonsentrasi
di New World , Afrika Barat, dan India dan datang ke dekat dengan Revolusi
Amerika. Selama periode kedua kolonialisme, Inggris akhirnya menguasai sebagian
besar India, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan sebagian besar Afrika Timur
dan Afrika Selatan. Upaya colonial Inggris dibenarkan oleh apa Kliping disebut “white
man’s burden” yang menegaskan bahwa
penduduk asli tidak mampu mengatur diri mereka sendiri dan membutuhkan putih, kolonialis
Inggris menyediakan dan menjaga ketertiban.
French
Colonialism
Kolonialisme Perancis
disebabkan oleh negara gereja dan militer bukan hanya untuk kepentingan bisnis.
Tahap pertama dari upaya kolonial Perancis difokuskan di Kanada. Wilayah
Louisiana, Karibia, dan Afrika Barat. Selama fase kedua kolonialisme Perancis
(1870 Perang Dunia II). Kekaisaran tumbuh dengan menyertakan sebagian besar
Afrika Utara dan Indochina. Legitimasi ideologis untuk kolonialisme Perancis
adalah civilisatrice misi (mirip dengan “white man’s burden”) untuk menyebarkan
budaya Perancis, bahasa, dan agama di seluruh koloni.
Collonialism
and Identity
Perbedaan etnis dan
politik di seluruh dunia sangat terganggu oleh kolonialisme. Sebagai contoh,
banyak dari batas-batas politik modern di Afrika Barat didasarkan pada linguistic,
politik, dan ekonomi kontras yang merupakan hasil dari kebijakan kolonial Eropa
di wilayah tersebut.
Postcolonial
Studies
Kajian postcolonial mengacu
pada penelitian yang menargetkan interaksi antara negara-negara Eropa dan
masyarakat yang mereka jajah. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk pada
paruh kedua abd ke-20 dan dapat juga digunakan untuk menandakan posisi melawan imperialism
dan Eurosentrisme.
Development
: Philosophy
Sebuah filosofi
intervensi adalah pembenaran ideologis untuk campur tangan dalam kehidupan
penduduk asli, didasarkan pada asumsi bahwa seseorang memiliki cara yang unggul
hidup atau berpikir.
-
British Empire = White man’s burden
-
French Empire = Mission civilisatrice
-
Economic development plants –
industrialisasi, moderenisasi, westernisasi, dan individualisme adalah kemajuan
evolusi diinginkan yang akan membawa manfaat jangka panjang kepada penduduk
setempat
Development
: Problems
Situasi
dianggap sebagai masalah yang dihasilkan dari gaya hidup pribumi mungkin
sebenarnya akibat dari dampak sistem dunia pada gaya hidup itu. Efek sistemik
proyek pembangunan sebenarnya bisa berbahaya (misalnya pajak dan kenaikan sewa
dalam menanggapai mengangkat pendapat). Ahli difokuskan secara sempit tidak
mungkin untuk menyadari implikasi spectrum yang luas dari skema pembangunan.
The
Brazilian Sisal Scheme
Pada
tahun 1950, pemerintah Brasil berusaha untuk memperkenalkan sisal sebagai
tanaman tunai ke dalam ekonomi subsisten sertao tersebut. Pembangunan
peningkatan ketergantungan pada ekonomi dunia, merusak ekonomi, subsisten lokal,
dan memburuknya kesehatan setempat dan distribusi pendapatan.
Tabel 1 : Malnutrition among the children of a Brazillian Sisal residue man |
The
Greening of Java
Diseluruh dunia
revolusi hijau telah meningkatkan persediaan makanan dan mengurangi harga
pangan. Namun penekanan pada modal depan dan pertanian teknologi dan kimia
canggih memungkinkan para elit birokrasi dan ekonomi dari Jawa untuk memperkuat
posisi mereka dengan mengorbankan petani miskin. Analisis Ann Stoler tentang
dampak revolusi hijau di Jawa menyarankan bahwa diferensial terpengaruh hal-hal
seperti stratifikasi gender, tergantung pada kelas.
Equity
Sebuah tujuan yang
dinyatakan secara umum oleh proyek pembangunan meningkatkan ekuitas yang
berarti pengurangan kemiskinan dan bahkan berkontribusi kekayaan. Tujuan ini
sering digagalkan oleh elit lokal yang bertindak untuk mempertahankan atau
meningkatkan posisi mereka.
The
Third World Talks Back
Antropolog terapan
telah dikertitik karena etnosentrisme dalam pendekatan mereka sendiri untuk
pembangunan (lihat referensi untuk Guillermi Batalla). Terlalu banyak fokus
pada beberapa dan mikro penyebab sementara mengabaikan kesemjangan sosial yang
besar.
-
Proyek awal yang terlaluu berorientasi
psikologis.
-
Terlalu banyak fokus pada difusi
teknologi sebagai sumber utama perubahan
-
Kritikus lain telah menunjukkan hubungan
antara antropolog dan intansi pemerintah tertentu.
Strategies
for Innovation
Kottak
menggambarkan analisis komparatif tentang enam puluh delapan proyek
pembangunan, dimana ia menetapkan bahwa proyek-proyek pembangunan ekonomi yang
sesuai budaya dua kali sukses financial yang tidak kompatibel.
Overinnovation
Overinnovation
mengacu pada proyek-proyek pembangunan membutuhkan perubahan besar atas nama
masyarakat sasaran. Proyek-proyek yang bersalah overinnovation umumnya tidak
berhasil. Untuk menghindari overinnovation, proyek-proyek pembangunan harus
peka terhadap budaya tradisional dan keprihatinan dari kehidupan sehari-hari di
masyarakat sasaran.
Underdifferentiation
Underdifferentiation
adalah kecenderungan untuk mengabaikan keragaman budaya dan melihat
negara-negara berkembang secara sama. Banyak proyek pembangunan salah
menganggap bahwa keluarga inti adalah unit dasar produksi dan lahan
kepemilikan. Banyak proyek pembangunan juga salah menganggap bahwa koperasi
berdasarkan model dari bekas blok Timur akan mudah dimasukkan oleh masyarakat
pedesaan.
Third
World Models
Model terbaik untuk
pembangunan ekonomi yang dapat ditemukan di masyarakat sasaran. Pengembangan
realistis mempromosikan perubahan bukan overinnovation dengan menjaga sistem
lokal sementara yang membuat mereka bekerja menjadi lebih baik. Contoh Malagasi
menunjukkan perhatian dibayar untuk bentuk-bentuk lokal sosial (organisasi
keturunan) dan kondisi lingkungan (misalnya, mengambil ternak dari strain
disesuaikan dengan lingkungan yang sama).
Cultural
Exchange and Survival
Contact
and Domination
Peningkatan kontak
antara budaya telah menciptakan kemungkinan meningkat untuk dominasi satu
kelompok dengan yang lain melalui berbagai cara.
Development
and Enviromentalism
Saat ini, dominasli
paling sering datang dalam bentuk perusahaan multinasional berbasis-core
menyebabkan perubahan ekonomi dalam budaya Dunia Ketiga. Perlu dicatat bahwa
gangguan bahkan bermaksud baik (seperti gerakan lingkungan) dapat diperlakukan
sebagai bentuk dominasi budaya dengan populasi subjek. Dua sumber budaya
bentroka : 1. ketika pembangunan mengancam masyarakat adat dan lingkungan (misalnya,
Brazil dan New Guinea) 2. ketika hubungan eksternal mengancam masyarakat adat.
Religious
Change
Indiana Jones adalah
simbil dari dominasi barat semua aspek budaya berdasarkan efisiensi teknologi
khusus. Homogenisasi agama adalah teknik yang sering digunakan oleh
negara-negara berusaha untuk menundukan kelompok yang mencakup perbatasan
mereka.
Variation
In Systems of Domination
Scott (1990) membedakan
antara transkrip public dan tersembunyi dari masyarakat budaya dan politik
tertindas. Transkrip public mengacu pada terbuka interaksi public antara
dominasi dan tertindas. Gramsci (1971) gagasan hegemoni berlaku untuk sistem
politik hirarkis dimana dalam ideologi dominan dari elite telah
diinternalisasikan oleh anggota kelas bawah. Bourdieu (1977) dan Foucault
(1979) berpendapat bahwa itu jauh lebih mudah untuk mengontrol pikiran orang
daripada mencoba untuk mengendalikan tubuh mereka.
Weapons
of the Weak
James Scott (1990)
bekerja pada petani Melayu menunjukkan kelompok tertindas dapat menggunakan
metode non-konfrontatif untuk melawan berbagai bentuk dominasi, Contoh wacana
antihegemonic meliputi ritual (misalnya, carnaval) dan sastra rakyat.
Resistance adalah posisi sebuah sikap dimana untuk berperilaku bertahan,
berusaha melawan, dan menentang.
Cultural
Imperialism
Imperialisme mengacu
pada penyebaran satu budaya dengan mengorbankan orang lain biasanya karena pengaruh ekonomi atau politik
diferensial. Negara Barat mendominasi media di seluruh dunia ini.Ini berarti
pula, media masa negara Barat juga mendominasi media di Dunia Ketiga.
Making
and Remaking Culture
Sebuah teks
didefinisikan sebagai sesuatu yang kreatif membaca, diinterpretasikan, dan
ditugaskan makna oleh setiap orang yang menerimanya. Pembaca teks semua berasal
makna dan perasaan yang mungkin berbeda dari apa yang pencipta teks dimaksudkan
mereka sendiri. Pembacaan hegemonik mengacu pada membaca atau makna bahwa
pencipta teks dimaksudkan.
Popular
Culture
Menurut Fiske (1989),
penggunaan masing-masing individu dari budaya populer adalah tindakan kreatif.
Budaya populer dapat digunakan untuk mengekspresikan perlawanan.
Indigenezing
Popular Culture
Bentuk-bentuk budaya
diekspor dari satu budaya ke yang lain tidak selalu membawa arti yang sama dari
bekas konteks ke konteks yang terakhir. Interpretasi Aborigin film, Rambo,
menunjukkan bahwa makna dapat dihasilkan dari teks, bukan dengan teks. Analisis
Appadurai tentang pribumisasi Filipina dari beberapa bentuk musik Amerika
menunjukkan keunikan dari bentuk indigenized.
A
World System of Images
Media massa dapat
menyebar dan menciptakan identitas nasional dan etnis. Studi lintas budaya
menunjukkan bahwa diproduksi secara lokal acara televisi yang lebih suka impor
dari luar negeri. Media massa memainkan peran penting dalam mempertahankan
identitas etnis dan nasional di kalangan orang-orang yang menjalani kehidupan
transnasional.
Transnational
Culture
Seperti
media massa, arus modal telah menjadi desentralisasi, membawa dengan itu
pengaruh budaya dari berbagai sumber (misalnya, Amerika Serikat, Jepang,
Inggris, Kanada, Jerman, Belanda). Buruh migran juga berkontribusi terhadap
difusi budaya.
Postmoderenism
Postmodernitas
menjelaskan waktu dan situasi-hari ini dunia dalam fluks, orang-orang ini pada
langkah yang telah belajar untuk mengelola beberapa identitas tergantung pada
tempat dan konteks. Postmodern merujuk runtuh pembedaan tua, aturan, kanon, dan
sejenisnya. Postmodernisme (berasal dari gaya arsitektur) mengacu pernyataan
teoritis dan penerimaan berbagai bentuk kebenaran, bertentangan dengan
modernisme, yang berbasis di supremasi diasumsikan teknologi Barat dan
nilai-nilai. Globalisasi mengacu pada meningkatnya keterhubungan dunia dan
rakyatnya. Dengan keterhubungan ini, bagaimanapun, datang basis baru untuk
identitas (misalnya, identitas Panindian tumbuh di antara suku-suku yang
berbeda sebelumnya).
Daftar
Pustaka
Slide
Binus Maya. (2014). Collonialism and Development, Cultural
Exchange and Survival.
Jakarta : Bina Nusantara University
Subscribe to:
Posts (Atom)