Wednesday 12 August 2015

Sejarah Imam Ali RA

sejarah-biografi-kisah-teladan-khalifah-sayyidina-imam-Ali-bin-Abi-Thalib-radiya-allahu-'anhu
sejarah biografi kisah teladan khalifah sayyidina imam Ali bin Abi Thalib radiya allahu 'anhu  sejarah-biografi-kisah-teladan-khalifah-sayyidina-imam-Ali-bin-Abi-Thalib-radiya-allahu-'anhu 

Ali bin Abi Thalib Karamahullahu Wajhah adalah Khalifah ke empat dari Khulafaur Rasyidin , Ali bin Abi Thalib juga mendapatkan gelar Imam Ali  sehingga Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Khalifah Ali bin Abi Thalib  merupakan salah seorang yang di jamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.

Imam Ali dilahirkan dari pasangan Abu Thalib dan Fatimah bin Asad, keduanya merupakan keturunan Bani Hasyim dan termasuk sepupu dari Rasulullah. Ketika Abu Thalib mengalami kebangkrutan dalam usahanya, ia mengirim putra-putranya ke tempat saudara-saudaranya. Ali bin Abi Thalib di asuh oleh Rasulullah bersama istrinya Khadijah Al-Kubra. Karena Rasulullah tidak mempunyai anak laki-laki, Nabi sering memperlakukan Ali bin Abi Thalib sangat istimewa.
Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah Sayyidina Ali dinikahkan oleh Rasulullah dengan putri kesayangannya Fatimah az-Zahra. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu adalah orang yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad setelah Khadijah. Ali bin Abi Thalib selalu belajar di bawah bimbingan Rasulullah langsung dalam banyak hal lain.

Dimasa kejayaan islam Ali bin Abi Thalib merupakan panglima perang yang gagah berani dengan pedangnya yang bernama Dzulfikar menebas musuh-musuhnya di medan pertempuran melawan kafir Quraisy. Imam ali terkenal dalam ketangguhan menunggang kuda dan keberaniannya sehingga Nabi Muhammad SAW menjadikannya kesatria umat Islam. 

Sahabat Rasulullah SAW ini memiliki citra kepahlawanan yang sangat cemerlang sebagai bukti atas keberaniannya dalam membela agama Islam. Di antaranya, dia menginap di ranjang Rasulullah pada saat peristiwa hijrah, dia mempersembahkan dirinya untuk sebuah kematian demi membela Rasulullah, dialah orang pertama bersama Hamzah dan Ubaidah bin Al-harits yang memenuhi panggilan perang tanding. Dan dia juga termasuk kelompok kecil yang tetap tegar bersama Rasulullah pada perang Uhud.

Pada perang Badar, perang pertama dalam sejarah Islam, Ali bin Abi Thalib menjadi pahlawan di samping Hamzah. Banyak dari kalangan kaum kafir Quraisy tewas di tangan Ali, dalam usia yang masih muda yaitu sekitar 25 tahun.

Ali bin Abi Thalib selain seorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer , strategi perang, dan pemerintahannya , sayyidina Ali bin Abi Thalib mempunyai sifat pemimpin yang adil dan bijaksana  terhadap rakyatnya itu tercermin pada kisah teladan sayyidina Ali bin Abi Thalib berikut ini;

1.Sikap teladan dan keadilan seorang pemimpin terhadap rakyat jelata nasrani

Sayyidina Ali sangat terkenal sebagai seorang Khalifah yang adil. Ia tak mau menang sendiri terhadap rakyatnya dalam persoalan apapun. Setiap urusan selalu diupayakan untuk diselesaikan melalui jalur hukum, sesuai dengan aturan yang sebenarnya. Di antara fakta yang membuktikan keadilannya itu ialah, ketika terjadi persengketaan tentang baju besi.

Suatu ketika ia melihat baju besinya berada di tangan seorang Nasrani, yakni rakyat biasa, bukan orang berpangkat. Kemudian beliau adukan perkaranya kepada hakim bernama Syuraih supaya disidangkan. Persidangan dimulai. Mula-mula Sayyidina Ali berkata : “Baju besi ini adalah milikku. Aku tak pernah menjualnya ataupun memberikannya kepada siapa pun.” Hakim minta keterangan dari pihak tertuduh : “Bagaimana sikapmu atas tuduhan Amirul Mukminin tadi?” Ia menjawab : “Baju besi ini adalah milikku sendiri. Apa yang diutarakan olehnya adalah bohong belaka.” Kembali hakim mengajukan pertanyaan kepada Ali : “Adakah bukti nyata atau saksi mata yang menguatkan tuduhanmu?”. Ia pun tertawa sambil berkata : “ Benarlah Syuraih, aku memang tak punya bukti.” Karena tak ada bukti, maka Syuraih menjatuhkan vonis, bahwa baju besi adalah hak si tertuduh. Seusai sidang si Nasrani pulang dengan membawa baju besinya, sedangkan Ali hanya memandang kepadanya. Namun baru beberapa langkah, si Nasrani itu kembali lagi lalu berkata : “Saya bersaksi bahwa hal semacam ini adalah akhlak para Nabi. Seorang Khalifah membawaku ke majlis hakim untuk menyelesaikan perkara.” Selanjutnya ia mengaku : “Demi Allah, sebenarnya ini adalah baju besimu wahai Amirul Mukminin, saya telah berbohong dalam persidangan tadi.”
 
Setelah peristiwa itu orang menyaksikan laki-laki itu menjadi seorang laskar yang paling tangguh dan pahlawan paling pemberani dalam peperangan membela Sayyidina Ali melawan kaum Khawarij di Nahrawan.


2.Sikap teladan seorang pemimpin yang tidak suka di agung-agungkan dengan penghormatan

Dalam perjalanan menuju negeri Syam, Sayyidina Ali melewati kota Anbar yang sedang diduduki bangsa Persia. Mendengar kedatangannya, pemuka-pemuka kota Anbar beserta penduduknya keluar berbondong-bondong dan berkerumun berjejal-jejal di sekeliling Sayyidina Ali. Mereka menyambut hangat kedatangannya. Melihat itu, Sayyidina Ali pun bertanya : “Apa maksud kamu sekalian berbuat demikian?” Kata mereka, “Adalah tradisi kami untuk mengagungkan pemimpin-pemimpin kami.” “Demi Allah, perbuatan demikian tidaklah bermanfaat bagi pemimpin-pemimpin, dan kamu benar-benar telah menyulitkan dirimu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Alangkah ruginya orang-orang yang mendapat kesulitan di dunia sedangkan di akhirat mereka ditimpa siksa pula, dan alangkah untungnya orang-orang yang tidak mendapat kesulitan di dunia, sementara di akhirat pun mereka dijauhkan dari api neraka.”

Friday 5 June 2015

Sosiali CB pertemuan kedua

Nama : Anisah Shahab
Nim    : 1701373472

Hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 adalah hari kedua kelompok kami untuk datang ke Sanggar Kemanggisan yang bertempat di Jl. Budi Raya No.80B, Kemanggisan. (Belakang Binus Square). 
Kami tiba di sanggar pada pukul 12.30 WIB, pada saat kami tiba terlihat anak-anak sedang diajarkan oleh mahasiswa Binus dari kelompok lain. Kami menunggu sampai pukul 13.00 WIB saat anak-anak selesai dengan pelajaran sebelumnya. Saat sudah tiba giliran kami untuk mengajar, kami mengajarkan anak-anak kesenian. Yaitu menggambar, melukis dan membuat prakarya. 

    Foto 1.1 membuat prakarya

Kami mengajarkan anak-anak membuat prakarya untuk meningkatkan kreatifitas mereka. Kami meminta anak-anak untuk menggabungkan warna dari cat warna untuk mendapatkan warna yang berbeda. Dan mereka terlihat sangat tertarik dan bersemangat untuk melukisnya. 

     Foto 1.2 melukis

Pada pukul 15.30 WIB kami mengakhiri kegiatan belajar hari ini. Dan meminta anak-anak untuk sama sama membereskan cat cat yang tersisa dan kelas.

    Foto 1.3 kunjungan kedua


Sosialisasi CB pertemuan pertama

Nama : Anisah Shahab 
Nim    : 1701373472

Pada hari Rabu 13 mei 2015, hari pertama kami mendatangi Sanggar Kemanggisan yang bertempat di Jl. Budi Raya No.80B, Kemanggisan. (Belakang Binus Square). Dimana kami datang pada pukul 13.00 siang. Saat kami sampai kelas terlihat masih agak sepi dan hanya ada 3 sampai 5 anak. Namu lama kelamaan kami menunggu dibawah sambil melihat lihat ruangan sanggar, anak anak semakin banyak yang berdatangan. Lalu situasi kelas nampak sudah cukup rami dan memungkinkan kami untuk masuk. Kami memulai dengan perkenalan diri dari masing-masing anggota kelompok kami. Anak-anak terlihat senang dan tertarik untuk belajar dengan kami. 

       Foto 1.1 kelompok CB group 4

Setelah perkenalan diri, kami segera memulai pembelajaran. Kami membagi anak-anak kedalam kelompok sesuai dengan umur atau kelasnya. Saya kebagian mengajar untuk anak kelas 1 dan 2 sekolah dasar. Saya menanyakan kepada anak-anak yang saya ajarkan pelajaran apa yang sedang mereka ingin pelajari saat itu dan apa yang ingin mereka tanyakan. Ternyata 3 anak ini ingin belajar matematika dan saya pun mulai mengajarkan mereka sampai tidak terasa waktu sudah pukul 15.30 yang artinya kami harus menyudahi kelas belajar hari ini. 
     Foto 1.2 saat sedang mengajar

     Foto 1.3 Situasi kelas saat belajar

    Foto 1.4 bersama anak-anak sanggar

Friday 20 June 2014

The Last..

Haloo gak berasa banget udah satu semester kita lewatin bareng-bareng yaa. Foto-foto ini adalah foto kita yang diambil di pertemuan terakhir di kelas Filsafat 02PCE.
Terimakasih atas kerjasamanya selama ini. Terimakasih juga untuk Bappak Carolus yang selalu membimbing kita. Salam sukses buat kita semua yaaa

Gambar 1 :  walaupun gak ngerti maksudnya gaya ini apa

Gambar 2 : Girls!

 
gambar 3 : 02PCE


Collective Behavior and Social Movements

Collective Behavior and Social Movements

·         Collective Behavior

collective behavior : adalah perilaku yang relatif spontan dan tidak terstruktur dari sekelompok orang yang bereaksi terhadap pengaruh umum dalam situasi ambigu.

Emergent norm perspective: selama kelangsungan perilaku kolektif, definisi perilaku yang cocok tidak muncul dalam kerumunan. Mencerminkan kepercayaan atau keyakinan bersama yang dipegang oleh anggota kelompok.

Value-added model: menjelaskan bagaimana kondisi sosial yang luas yang berubah dalam suatu pola tertentu ke dalam beberapa bentuk perilaku kolektif.
  • Kondusifitas struktural
  • Keregangan struktural
  • Keyakinan yang digeneralisasikan
  • Faktor pencetus
  • Mobilisasi tindakan
  • Latihan control sosial
Assembling Perspective: meneliti bagaimana dan mengapa orang bergerak dari titik yang berbeda dalam ruang untuk lokasi umum.
  • Periodic assemblies: pertemuan yang dilaksanakan relatif rutin seperti kelompok kerja, kelas kuliah dan acara olahraga.
  •  Nonperiodic assemblies: meliputi demonstrasi, parade dan pertemuan di acara-acara seperti kebakaran dan penangkapan.

Crowds: pengelompokan orang secara sementara yang berbagi fokus umum atau kepentingan. Sifatnya tidak terlalu terstruktur, dalam kerusuhan anggota diatur oleh norma-norma sosial yang diidentifikasi dan menunjukkan pola yang pasti dari perilaku, serta mengambil makna baru dengan internet.

Disaster Behavior: acara mendadak yang mengganggu dan melemahkan sumber daya masyarakat yang membutuhkan bantuan dari luar. Contohnya World Trade Center dan Hurricane Katrina.

Fads: pola perilaku orang-orang dalam jumlah besar yang bersifat sementara.
Fashions: keterlibatan massa yang menyenangkan dan menampilkan penerimaan oleh masyarakat dan berhubungan dengan sejarah.
>> Fads dan fashion mengizinkan orang untuk mengidentifikasikan dengan sesuatu yang berbeda dari lembaga-lembaga dan simbol budaya yang dominan.

Craze: keterlibatan massa yang menarik dan bergairah yang berlangsung dalam periode waktu yang cukup lama. Merupakan pergerakan menuju suatu hal.
Panic: gairah takut yang didasarkan pada keyakinan umum yang mungkin akurat. Merupakan pelarian dari suatu hal.

Rumors: sekumpulan informasi yang dikumpulkan untuk menginterpretasikan situasi yang ambigu. Rumor yang berhasil membutuhkan sekelompok orang yang mempunyai keyakinan yang sama, beradaptasi terhadap perubahan dan memperkuat ideologi masyarakat serta kecurigaan media massa.

Public: kelompok orang yang tersebar, belum tentu saling berhubungan/berinteraksi satu dengan yang lain tetapi berbagi minat dalam masalah.
Public opinion: ekspresi dari sikap mengenai masalah-masalah kebijakan publik yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan.

·         Social Movements

Merupakan kegiatan kolektif yang terorganisir untuk membawa/menolak perubahan dalam kelompok masyarakat. Berdampak pada perjalanan sejarah dan evolusi struktur sosial.
Fungsionalists: berkontribusi pada pembentukan opini/pendapat publik. Meningkatkan pengambilan dimensi international.

Relative Deprivation Approach: perasaan sadar yang negatif karena ada perbedaan antara harapan yang sah dan aktualisasi. Orang akan merasakan ketidakpuasan dalam gerakan sosial apabila hak untuk tujuan mereka tidak terpenuhi dan merasa bahwa mereka tidak bisa mencapai tujuan melalui cara yang konvensional.

Resource Mobilization: gerakan sosial yang memanfaatkan sumber-sumber seperti uang, pengaruh politik, akses ke media dan pekerja.
Menurut Oberschall, untuk mempertahankan sebuah gerakan sosial, harus ada organisasi dasar dan kontinuitas kepemimpinan. Sedangkan menurut Marx, pemimpin perlu membantu para pekerja mengatasi kesadaran palsu, yaitu sikap yang tidak mencerminkan posisi obyektif pekerja.

Gender and Social Movements
Perempuan lebih sulit untuk mencapai posisi sebagai pemimpin dalam organisasi pergerakan sosial. Gender bisa mempengaruhi cara kita memandang upaya terorganisir untuk membawa atau menolak perubahan.

New Social Movements: aktivitas kolektif yang terorganisir untuk mempromosikan autonomy, self-determination, dan kualitas hidup yang lebih baik. New social movements tidak melihat pemerintah sebagai sekutu mereka.



 Communication and Globalization of Collective Behavior
Pengiriman pesan secara global dan penggunaan internet memungkinkan para aktivis sosial untuk mencapai orang-orang dengan mudah dan cepat. Internet listserves dan chatroom memungkinkan organisasi pergerakan sosial untuk meminta orang berpikir tanpa kontak secara langsung atau face to face. Televisi dan internet dapat menyampaikan rasa keintiman palsu yang diperkuat dengan kedekatan.

Disability Rights
Upaya untuk memastikan kesehatan dan hak-hak para penyandang cacat telah berkembang dengan konstan sejak awal 1960-an. Pada tahun 1990, pemerintah memberlakukan ADA: Americans with Disabilities Act.
  • Mereka melarang bias terhadap penyandang cacat dalam pekerjaan, transportasi, akomodasi publik dan telekomunikasi.
  • Mendefinisikan cacat sebagai kondisi yang substansial, membatasi kegiatan besar dalam hidup.
  • Tanggung jawab untuk menegakkan ADA diberikan kepada beberapa lembaga federal.
Dalam menerapkan sosiologi dilakukan:
  • Labeling perspective: ADA adalah framing signifikan dari masalah hak penyandang cacat. Negara-negara lain melihat cacat sebagai suatu masalah hak.
  • Conflict theorists: ADA adalah bagian dari 40 tahun gerakan hak-hak sipil.
  • Interactionists: fokus pada hubungan sehari-hari orang dengan/tidak dengan kecacatan.
Memulai kebijakan:
  • Badan-badan federal terlalu berhati-hati dalam menegakkan ADA.
  • Aktivis hak cacat mempertanyakan visitability – aksesibilitas rumah-rumah pribadi untuk pengunjung penyandang cacat. 



Daftar Pustaka

Slide Binus Maya. (2014). Collective Behavior and Social Movements. Jakarta : Bina Nusantara University

Colonialism and Development, Cultural Exchange and Survival


Colonialism and Development

Impersialism

Imperialisme mengacu pada kebijakan memperluas kekuasaan suatu bangsa atau kerajaan atas bangsa-bangsa asing lalu mengambil dan menahan koloni asing. Kolonialisme mengacu pada dominasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya suatu wilayah dan rakyatnya oleh kekuasaan asing untuk jangka waktu. Kolonialisme modern dimulai dengan Age of Discovery di mana negara-negara Eropa mendirikan koloni di selurh dunia baru.

British Colonialism

Pencarian untuk sumber daya dan pasar baru untuk meningkatkan keuntungan memicu kolonialisme Inggris. Tahap pertama dalam kolonialisme Inggris terkonsentrasi di New World , Afrika Barat, dan India dan datang ke dekat dengan Revolusi Amerika. Selama periode kedua kolonialisme, Inggris akhirnya menguasai sebagian besar India, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan sebagian besar Afrika Timur dan Afrika Selatan. Upaya colonial Inggris dibenarkan oleh apa Kliping disebut “white man’s burden”  yang menegaskan bahwa penduduk asli tidak mampu mengatur diri mereka sendiri dan membutuhkan putih, kolonialis Inggris menyediakan dan menjaga ketertiban.


French Colonialism

Kolonialisme Perancis disebabkan oleh negara gereja dan militer bukan hanya untuk kepentingan bisnis. Tahap pertama dari upaya kolonial Perancis difokuskan di Kanada. Wilayah Louisiana, Karibia, dan Afrika Barat. Selama fase kedua kolonialisme Perancis (1870 Perang Dunia II). Kekaisaran tumbuh dengan menyertakan sebagian besar Afrika Utara dan Indochina. Legitimasi ideologis untuk kolonialisme Perancis adalah civilisatrice misi (mirip dengan “white man’s burden”) untuk menyebarkan budaya Perancis, bahasa, dan agama di seluruh koloni.


Gambar 1 : The French empire around 1914


Collonialism and Identity

Perbedaan etnis dan politik di seluruh dunia sangat terganggu oleh kolonialisme. Sebagai contoh, banyak dari batas-batas politik modern di Afrika Barat didasarkan pada linguistic, politik, dan ekonomi kontras yang merupakan hasil dari kebijakan kolonial Eropa di wilayah tersebut.


Postcolonial Studies

Kajian postcolonial mengacu pada penelitian yang menargetkan interaksi antara negara-negara Eropa dan masyarakat yang mereka jajah. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk pada paruh kedua abd ke-20 dan dapat juga digunakan untuk menandakan posisi melawan imperialism dan Eurosentrisme.

Development : Philosophy

Sebuah filosofi intervensi adalah pembenaran ideologis untuk campur tangan dalam kehidupan penduduk asli, didasarkan pada asumsi bahwa seseorang memiliki cara yang unggul hidup atau berpikir.
-          British Empire = White man’s burden
-          French Empire = Mission civilisatrice
-          Economic development plants – industrialisasi, moderenisasi, westernisasi, dan individualisme adalah kemajuan evolusi diinginkan yang akan membawa manfaat jangka panjang kepada penduduk setempat

Development : Problems

Situasi dianggap sebagai masalah yang dihasilkan dari gaya hidup pribumi mungkin sebenarnya akibat dari dampak sistem dunia pada gaya hidup itu. Efek sistemik proyek pembangunan sebenarnya bisa berbahaya (misalnya pajak dan kenaikan sewa dalam menanggapai mengangkat pendapat). Ahli difokuskan secara sempit tidak mungkin untuk menyadari implikasi spectrum yang luas dari skema pembangunan.

The Brazilian Sisal Scheme

Pada tahun 1950, pemerintah Brasil berusaha untuk memperkenalkan sisal sebagai tanaman tunai ke dalam ekonomi subsisten sertao tersebut. Pembangunan peningkatan ketergantungan pada ekonomi dunia, merusak ekonomi, subsisten lokal, dan memburuknya kesehatan setempat dan distribusi pendapatan.


Tabel 1 : Malnutrition among the children of a Brazillian Sisal residue man
The Greening of Java

Diseluruh dunia revolusi hijau telah meningkatkan persediaan makanan dan mengurangi harga pangan. Namun penekanan pada modal depan dan pertanian teknologi dan kimia canggih memungkinkan para elit birokrasi dan ekonomi dari Jawa untuk memperkuat posisi mereka dengan mengorbankan petani miskin. Analisis Ann Stoler tentang dampak revolusi hijau di Jawa menyarankan bahwa diferensial terpengaruh hal-hal seperti stratifikasi gender, tergantung pada kelas.

Equity

Sebuah tujuan yang dinyatakan secara umum oleh proyek pembangunan meningkatkan ekuitas yang berarti pengurangan kemiskinan dan bahkan berkontribusi kekayaan. Tujuan ini sering digagalkan oleh elit lokal yang bertindak untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka.

The Third World Talks Back

Antropolog terapan telah dikertitik karena etnosentrisme dalam pendekatan mereka sendiri untuk pembangunan (lihat referensi untuk Guillermi Batalla). Terlalu banyak fokus pada beberapa dan mikro penyebab sementara mengabaikan kesemjangan sosial yang besar.
-          Proyek awal yang terlaluu berorientasi psikologis.
-          Terlalu banyak fokus pada difusi teknologi sebagai sumber utama perubahan
-          Kritikus lain telah menunjukkan hubungan antara antropolog dan intansi pemerintah tertentu.

Strategies for Innovation

Kottak menggambarkan analisis komparatif tentang enam puluh delapan proyek pembangunan, dimana ia menetapkan bahwa proyek-proyek pembangunan ekonomi yang sesuai budaya dua kali sukses financial yang tidak kompatibel.

Overinnovation

Overinnovation mengacu pada proyek-proyek pembangunan membutuhkan perubahan besar atas nama masyarakat sasaran. Proyek-proyek yang bersalah overinnovation umumnya tidak berhasil. Untuk menghindari overinnovation, proyek-proyek pembangunan harus peka terhadap budaya tradisional dan keprihatinan dari kehidupan sehari-hari di masyarakat sasaran.

Underdifferentiation

Underdifferentiation adalah kecenderungan untuk mengabaikan keragaman budaya dan melihat negara-negara berkembang secara sama. Banyak proyek pembangunan salah menganggap bahwa keluarga inti adalah unit dasar produksi dan lahan kepemilikan. Banyak proyek pembangunan juga salah menganggap bahwa koperasi berdasarkan model dari bekas blok Timur akan mudah dimasukkan oleh masyarakat pedesaan.

Third World Models

Model terbaik untuk pembangunan ekonomi yang dapat ditemukan di masyarakat sasaran. Pengembangan realistis mempromosikan perubahan bukan overinnovation dengan menjaga sistem lokal sementara yang membuat mereka bekerja menjadi lebih baik. Contoh Malagasi menunjukkan perhatian dibayar untuk bentuk-bentuk lokal sosial (organisasi keturunan) dan kondisi lingkungan (misalnya, mengambil ternak dari strain disesuaikan dengan lingkungan yang sama).


Cultural Exchange and Survival

Contact and Domination

Peningkatan kontak antara budaya telah menciptakan kemungkinan meningkat untuk dominasi satu kelompok dengan yang lain melalui berbagai cara.

Development and Enviromentalism

Saat ini, dominasli paling sering datang dalam bentuk perusahaan multinasional berbasis-core menyebabkan perubahan ekonomi dalam budaya Dunia Ketiga. Perlu dicatat bahwa gangguan bahkan bermaksud baik (seperti gerakan lingkungan) dapat diperlakukan sebagai bentuk dominasi budaya dengan populasi subjek. Dua sumber budaya bentroka : 1. ketika pembangunan mengancam masyarakat adat dan lingkungan (misalnya, Brazil dan New Guinea) 2. ketika hubungan eksternal mengancam masyarakat adat.

Religious Change

Indiana Jones adalah simbil dari dominasi barat semua aspek budaya berdasarkan efisiensi teknologi khusus. Homogenisasi agama adalah teknik yang sering digunakan oleh negara-negara berusaha untuk menundukan kelompok yang mencakup perbatasan mereka.

Variation In Systems of Domination

Scott (1990) membedakan antara transkrip public dan tersembunyi dari masyarakat budaya dan politik tertindas. Transkrip public mengacu pada terbuka interaksi public antara dominasi dan tertindas. Gramsci (1971) gagasan hegemoni berlaku untuk sistem politik hirarkis dimana dalam ideologi dominan dari elite telah diinternalisasikan oleh anggota kelas bawah. Bourdieu (1977) dan Foucault (1979) berpendapat bahwa itu jauh lebih mudah untuk mengontrol pikiran orang daripada mencoba untuk mengendalikan tubuh mereka.

Weapons of the Weak

James Scott (1990) bekerja pada petani Melayu menunjukkan kelompok tertindas dapat menggunakan metode non-konfrontatif untuk melawan berbagai bentuk dominasi, Contoh wacana antihegemonic meliputi ritual (misalnya, carnaval) dan sastra rakyat. Resistance adalah posisi sebuah sikap dimana untuk berperilaku bertahan, berusaha melawan, dan menentang.

Cultural Imperialism

Imperialisme mengacu pada penyebaran satu budaya dengan mengorbankan orang lain  biasanya karena pengaruh ekonomi atau politik diferensial. Negara Barat mendominasi media di seluruh dunia ini.Ini berarti pula, media masa negara Barat juga mendominasi media di Dunia Ketiga.


Making and Remaking Culture

Sebuah teks didefinisikan sebagai sesuatu yang kreatif membaca, diinterpretasikan, dan ditugaskan makna oleh setiap orang yang menerimanya. Pembaca teks semua berasal makna dan perasaan yang mungkin berbeda dari apa yang pencipta teks dimaksudkan mereka sendiri. Pembacaan hegemonik mengacu pada membaca atau makna bahwa pencipta teks dimaksudkan.

Popular Culture

Menurut Fiske (1989), penggunaan masing-masing individu dari budaya populer adalah tindakan kreatif. Budaya populer dapat digunakan untuk mengekspresikan perlawanan.

Indigenezing Popular Culture

Bentuk-bentuk budaya diekspor dari satu budaya ke yang lain tidak selalu membawa arti yang sama dari bekas konteks ke konteks yang terakhir. Interpretasi Aborigin film, Rambo, menunjukkan bahwa makna dapat dihasilkan dari teks, bukan dengan teks. Analisis Appadurai tentang pribumisasi Filipina dari beberapa bentuk musik Amerika menunjukkan keunikan dari bentuk indigenized.

A World System of Images

Media massa dapat menyebar dan menciptakan identitas nasional dan etnis. Studi lintas budaya menunjukkan bahwa diproduksi secara lokal acara televisi yang lebih suka impor dari luar negeri. Media massa memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas etnis dan nasional di kalangan orang-orang yang menjalani kehidupan transnasional.

Transnational Culture

Seperti media massa, arus modal telah menjadi desentralisasi, membawa dengan itu pengaruh budaya dari berbagai sumber (misalnya, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Kanada, Jerman, Belanda). Buruh migran juga berkontribusi terhadap difusi budaya.

Postmoderenism

Postmodernitas menjelaskan waktu dan situasi-hari ini dunia dalam fluks, orang-orang ini pada langkah yang telah belajar untuk mengelola beberapa identitas tergantung pada tempat dan konteks. Postmodern merujuk runtuh pembedaan tua, aturan, kanon, dan sejenisnya. Postmodernisme (berasal dari gaya arsitektur) mengacu pernyataan teoritis dan penerimaan berbagai bentuk kebenaran, bertentangan dengan modernisme, yang berbasis di supremasi diasumsikan teknologi Barat dan nilai-nilai. Globalisasi mengacu pada meningkatnya keterhubungan dunia dan rakyatnya. Dengan keterhubungan ini, bagaimanapun, datang basis baru untuk identitas (misalnya, identitas Panindian tumbuh di antara suku-suku yang berbeda sebelumnya).
Daftar Pustaka
Slide Binus Maya. (2014). Collonialism and Development, Cultural Exchange and Survival. Jakarta : Bina Nusantara University